Cianjur, Orchidmedianews.com - Habib Rizieq dijadwalkan bakal datang ke Cianjur, Jawa Barat untuk menghadiri tablig akbar & silaturahmi dengan para ulama Desember mendatang.
Tetapi potensi kerumunan membuat Pemerintah Kabupaten Cianjur menolak untuk memberikan izin . Bahkan kepolisian mengaku tak akan segan membubarkan apabila aktivitas tetap nekat dilaksanakan.
Kabar rencana kedatangan Imam Besar FPI itu pertama kali dikonfirmasi oleh Ketua FPI Cianjur Habib Hud Alaydrus. Menurutnya Habib Rizieq akan melakukan kunjungan ke berbagai wilayah di Indonesia & Cianjur menjadi wilayah yg dikunjungi dalam waktu dekat ini.
"Paling cepat awal Desember ini tiba ke Cianjur," kata Habib Hud via telepon seluler.
Ia mengatakan meskipun Pemkab Cianjur tak mengeluarkan izin , pihaknya akan tetap menggelar aktivitas tersebut. Sebab menurut dia, pada kegiatan tablig akbar tidak diharapkan izin dari pemerintah, penyelenggara sekadar mengungkapkan pemberitahuan. Sehingga tanpa izin pun kegiatan tetap bisa digelar.
"Hak Pemda tak mengeluarkan izin, mungkin dengan pertimbangan syarat pandemi. Tapi tablig akbar sifatnya hanya pemberitahuan, bukan izin. Makanya kita akan tetap gelar kegiatannya," ujar Habib Hud.
Menurutnya pemerintah seharusnya mampu memfasilitasi agar tempatnya sanggup luas sehingga protokol kesehatan seperti jaga jeda mampu diterapkan secara aporisma.
"Seharusnya pemerintah berfikir jernih. Bukan dengan tidak mengeluarkan izin akan tetapi dengan memfasilitasi tempat, supaya tempatnya luas dan bisa jaga jarak," istilah beliau.
Bahkan apabila memang tidak boleh, dia mengaku bisa menyiasati menggunakan berbagai hal mulai dengan kegiatan salat bersama & lainnya.
"Kalau mau akal-akalan, tinggal sebut saja agenda di Cianjur salat berjamaah bersama Habib Rizieq. Siapa yg mampu melarang? Tapi kita kan tidak mau seperti itu, kita tetap ikut aturan. Makanya kita akan tetap berkoordinasi baiknya seperti apa," tuturnya.
"Namun untuk kegiatan, Insya Allah tetap digelar dengan menerapkan protokol kesehatan," tegasnya.
Sementara itu Pjs Bupati Cianjur Dudi Sudrajat, menegaskan Pemkab Cianjur tidak akan mengeluarkan izin untuk setiap agenda yang berpotensi mengakibatkan kerumunan massa.
"Ya tidak, jikalau terdapat permintaan izin tidak akan izinkan. Karena ini masih situasi pandemi. Kerumunan massa pada satu tempat bisa memicu penyebaran. Sedangkan kita sedang gencarnya mencegah penyebaran," ujar Dudi.
Apabila tetap memaksakan buat menggelar Tablig Akbar & silaturahmi dengan banyak peserta, Pemkab tidak akan segan buat menertibkannya.
"Kalau nyelonong sendiri tetap menggelar acara, kita akan koordinasi dengan polisi untuk ditertibkan," tegasnya.
Di sisi lain, Kabagops Polres Cianjur AKP Alan, mengungkapkan pihaknya akan berkoordinasi dengan gugus tugas terkait rencana tadi. Polisi & gugus tugas akan terlebih dulu memberikan imbauan agar kegiatannya tidak dilaksanakan, mengingat saat ini masih pada situasi pandemi.
Tetapi bila tetap digelar, polisi akan memberikan peringatan tegas sampai pembubaran.
"Kita tetap jalankan prosedur, mulai dari imbauan, peringatan, hingga pembubaran apabila memang peringatannya tidak diindahkan," kata dia.
Namun Alan menegaskan bila pembubarannya bukan pada aktivitas akan tetapi serius pada kegiatan kerumunan.
"Kita tidak membubarkan kegiatannya, akan tetapi subtansinya itu terdapat di kerumunan massa. Dan seperti yang diketahui, aktivitas apapun jika mengakibatkan kerumunan massa akan kita tindak tegas sampai pembubaran," istilah dia.
Sumber: detik.com
