Kerangka Sirkuit Formula E Pakai Bambu Apa Kuat?, Kontraktor: Besi Mahal dan Berat -->
Berita Fakta Dan Informasi Terkini Hari Ini

Seputar Berita Dan Informasi Terkini, Aktual Terpercaya Tersaji Secara Lugas. Menyajikan Informasi Aktual Dan Ulasan Menarik Untuk Semua

Cari Berita

Iklan

Kerangka Sirkuit Formula E Pakai Bambu Apa Kuat?, Kontraktor: Besi Mahal dan Berat

Orchid Media
Minggu, 27 Februari WIB Last Updated 2022-02-27T03:30:39Z
Kerangka Sirkuit Formula E Pakai Bambu Apa Kuat?, Kontraktor: Besi Mahal dan Berat


Orchidmedianews - Proyek Pembangunan sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara (Jakut), juga menggunakan bambu. Bambu tersebut dijadikan sebagai kerangka pada sirkuit.


Penanggung jawab proyek sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi, Ari Wibowo, mengatakan di zona 5 sirkuit Formula E memerlukan konstruksi yang ringan. Dia beralasan tidak menggunakan besi karena mahal dan berat.


Bambu dipilih menjadi kerangka permukaan sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara. Bambu itu dipilih karena dinilai dapat membuat tanah lebih padat. Tapi apakah bambu cukup kuat?


"Jadi untuk yang di tanah lunak di zona 5, setelah tanah lunak digali kurang lebih 1 meter, itu dipasang cerucuk dari kayu galam," kata penanggung jawab proyek sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi, Ari Wibowo, saat dimintai konfirmasi, Sabtu (26/2/2022).


"Jadi begini, ini ada banyak hal, selain besi itu mahal, untuk supaya konstruksi ini tidak turun, kita harus memakai konstruksi yang ringan. Kalau besi itu berat, yang ringan itu kita pakai bambu," kata Ari menambahkan.


Seperti diketahui, saat melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan sirkuit Formula E pada Rabu (23/2), Ari mengatakan penggunaan bambu sebagai lapisan sirkuit ini menjadi pilihan alternatif.


Pembangunan sirkuit Formula E memiliki masa pelaksanaan 54 hari, mulai dari 3 Februari sampai 28 Maret 2022. Oleh sebab itu, Ari mengatakan penggunaan bambu dinilai lebih efisien waktu.


"Begini, ini kita masalah waktu. Kalau kita membuat yang pabrikan, seperti beton yang panjang, saya tidak berbicara harga, saya berbicara waktu. Waktu pabrikasi saja memerlukan waktu, gitu kira-kira," katanya.


Ari mengatakan pihaknya juga menggunakan material lain selain bambu. Namun tak semua barang bisa didapatkan dalam waktu cepat.


"Selain bambu, kalau di Kalimantan ada, kayu-kayu yang keras terhadap air ada, tapi kan nggak mungkin kita datangkan dengan cepat," tuturnya.



Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Komentar

Tampilkan

Terkini

Olahraga

+